Kodealgo

Sejarah JavaScript dari Perang Browser hingga Dirilis

Ingin menjadi seorang web developer? JavaScript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang perlu dipelajari.

Sebetulnya kita bisa saja membuat halaman web menggunakan CSS dan HTML, namun hasilnya tidak akan semenarik yang dibuat dengan JavaScript.

Tapi ketiganya saling melengkapi satu sama lain, HTML adalah bahasa HyperText Markup, sedangkan CSS adalah bahasa style sheet, bukan bahasa pemrograman.

Selain Python, JavaScript sering direkomendasikan untuk dijadikan sebagai bahasa pertama dipelajari oleh orang-orang yang baru memulai belajar pemrograman karena memang relatif lebih mudah dipelajari.

Sebelum memulai, mari kita berkenalan lebih dalam mengenai sejarah JavaScript, agar kita tahu latar belakang dibalik hadirnya JavaScript, dan untuk apa sebenarnya bahasa ini dibuat.

Sejarah Hadirnya JavaScript

Sejarah JavaScript dimulai pada tahun 90-an, saat itu Mosaic adalah browser web pertama yang dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna awam (non-teknis), karena sudah dibekali UI grafis. Mosaic berperan penting dalam pertumbuhan World Wide Web.

Pada tahun 1994, pengembang utama Mosaic mendirikan perusahaan bernama Netscape Communications Corporation dan merilis browser yang lebih halus bernama Netscape Navigator.

Netscape Navigator dengan cepat menjadi browser yang paling populer saat itu.

Namun, selama bertahun-tahun, halaman web hanya bisa statis, tidak memiliki kemampuan dan perilaku dinamis setelah halaman dimuat di browser.

Untuk mengatasi batasan ini, pada tahun 1995 Netscape memutuskan menambahkan bahasa skrip ke dalam browser Navigator.

Dibuat Selama 10 Hari oleh Brendan Eich

Untuk mengatasi batasan tersebut, Netscape menempuhnya dengan dua cara, yaitu bekerjasama dengan Sun Microsystems untuk menyematkan bahasa pemrograman Java dan menyewa Brendan Eich untuk menyematkan bahasa Scheme.

Netscape memutuskan bahwa pilihan terbaik adalah meminta Brendan Eich merancang bahasa baru dengan sintaks yang mirip Java, Scheme, dan bahasa skrip pada umumnya.

Eich kemudian mengembangkan bahasa tersebut selama 10 hari yang diberi nama Mocha, dalam waktu singkat namanya diubah menjadi LiveScript, kemudian berubah lagi menjadi JavaScript untuk rilis resmi pada Desember 1995.

IIRC, 25 tahun yang lalu, Rabu, 10 Mei 1995, saya baru saja melewati titik tengah sprint "sepuluh hari di bulan Mei" untuk membuat JavaScript (dengan nama sandi "Mocha").

Saya siap untuk demo pada hari Senin berikutnya, untuk menunjukkan integrasi browser dalam JS ke Netscape (vs applet Java).

- Brendan Eich

Pemilihan nama JavaScript telah menyebabkan kebingungan karena dianggap terkait dengan Java, tapi keduanya adalah bahasa pemrograman yang sama sekali berbeda.

Ini adalah teknik pemasaran Netscape untuk menaikan popularitas bahasa barunya karena saat itu Java memang tengah naik daun.

Perang Browser

Microsoft merilis browser web Internet Explorer pada tahun 1995 yang menyebabkan perang browser dengan Netscape. Microsoft melakukan reverse-engineering interpreter browser Navigator untuk membuat bahasa skrip sendiri, JScript.

Kedua bahasa tersebut memiliki implementasi yang berbeda dari JavaScript sehingga menyulitkan pengembang web untuk membuat halaman web yang dapat berjalan dengan baik di kedua browser.

November 1996, Netscape mengirimkan JavaScript ke Ecma International, ini adalah titik awal spesifikasi standarisasi untuk semua vendor browser. Juni 1997, spesifikasi ECMASript 1 dirilis.

Browser besutan Microsoft, Internet Explorer, berhasil mendulang kesuksesan pada awal tahun 2000-an dengan pangsa pasar 95%. Ditahun yang sama, skrip sisi klien mengalami stagnasi.

Pada tahun 2004, penerus Netscape, Mozilla, merilis browser Firefox yang berhasil merebut pangsa pasar Internet Explorer secara signifikan.

Pada tahun 2008, Google merilis browser Chrome dengan mesin JavaScript V8 yang lebih cepat dari para pesaingnya.

Keunggulan utamanya adalah kompilasi just-in-time (JIT), mau tidak mau para vendor browser harus merombak mesin mereka agar tak tertinggal.

Kompilasi just-in-time (JIT) adalah cara mesin mengeksekusi kode komputer yang melibatkan kompilasi selama eksekusi program.

Jadi, Apa itu JavaScript?

Dari sejarahnya kita bisa memahami bahwa JavaScript adalah bahasa skrip atau pemrograman yang awalnya dirancang untuk membuat halaman web dinamis di sisi klien.

Dibuat oleh Brendan Eich dalam waktu 10 hari pada Mei 1995, awalnya diberi nama Moca, kemudian LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript sampai sekarang.

JavaScript termasuk ke dalam bahasa pemrograman high-level dan multi-paradigma, termasuk fungsional, imperatif, object-oriented, dan event-driven (berbasis peristiwa).

Sekarang JavaScript tidak hanya bisa digunakan di sisi klien atau browser saja, namun juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi back-end yang berjalan di server berkat adanya teknologi Node.js.

Bahkan tidak hanya itu saja, kita juga bisa membuat aplikasi desktop, smartphone, machine learning, dan IoT menggunakan JavaScript. Tidak heran jika saat ini JavaScript menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia.